Sabtu, 26 November 2011

Pesawat Fungsional Frankel

Pesawat fungsional Frankel, kadang disebut juga dengan “pesawat Frankel” ditemukan pertama kali oleh Dr. Rolf Frankel dari Zwickau, Jerman Timur tahun 1966 sebagai alternatif pesawat aktivator. Pesawat ini menggunakan prinsip gabungan dari pesawat Andersen maupun oral screen.

Prinsip dasar kerja pesawat ini adalah rahang dan prosesus dento-alveolar kemungkinan akan mengalami deposisi tulang dan resorpsi selama periode pertumbuhan. Selain itu, jumlah dan arah deposisi tulang tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan tekanan rahang dan prosesus alveolar karena postur dan aktivitas lidah, bibir, dan pipi. Oleh karena itu, korektor berfungsi untuk memodifikasi posisi jaringan lunak dan aktivitasnya sehingga mempengaruhi jumlah dan arah deposisi tulang yang terjadi pada kompleks dento-alveolar.

Pesawat Frankel adalah lapisan yang terletak pada vestibulum mulut dan tidak berkontak dengan seluruh sistem dento-alveolar yang belum bertumbuh. Elemen kawat akan menghubungkan pelindung lateral dengan lapisan bibir dan juga berfungsi sebagai pedoman, stabilisasi dan faktor pencetus refleks.

Konfigurasi dan struktur tulang-tulang gnatik pendukung gigi sangat mudah terpengaruh oleh faktor mekanis dari lingkungan yang memiliki efek memodifikasi daerah pertumbuhan dan mendorong pembentukan struktur pendukung. Modifikasi mekanis dan aktivasi daerah pertumbuhan ini disebabkan oleh empat tipe faktor berikut:

1. Faktor mekanis yang berhubungan dengan perkembangan, misalnya pengaruh perubahan besar dan bentuk tulang-tulang dan jaringan lunak yang berhubungan dengan pertumbuhan.

2. Faktor mekanis yang bersifat fungsional, misalnya pengaruh fungsi fisik seperti penutupan mulut, pengunyahan, penelanan, pernafasan, dan lain sebagainya.

3. Potensi mekanis dari tekanan atmosfer yang bekerja pada masa jaringan lunak juga berperan pada daerah gnatik.

4. Potensi gaya gravitasi yang berpengaruh terutama pada lidah dan mandibula.

Oleh karena itu, tujuan utama terapi ortodonti adalah untuk mendiagnosa dan menghilangkan potensi ketidaknormalan mekanis pada jaringan lunak.

Terapi faktor mekanis dan pengaruhnya pada morfogenesis dan konfigurasi tulang gnatik, tidak boleh diinterpretasikan hanya bersifat fungsional saja. Fungsi neuromotor dari pernafasan, penelan, dan pencernaan tidak bersifat bawaan, seperti fungsi motoris, tetapi bersifat kongenital, herediter, dan perkembangan fisik individual karena dipengaruhi lingkungan. Dengan prinsip “edukasi rahang yang tepat”, objek ortodonti terpenting adalah menormalkan lingkungan rahang. Hal ini yang melatarbelakangi perbaikan jaringan lunak dengan pesawat fungsional. Tindakan teraupetik harus diarahkan untuk menghilangkan tanda-tanda atipikal pada penutupan mulut dan kebiasaan, terutama fungsi otot perioral yang tidak normal selama penelaan.

Pesawat Frankel bisa mengaplikasikan tekanan pada gigi-geligi dan otot-otot mastikasi. Pesawat ini bekerja dalam tiga cara berlainan, yaitu:

  1. Posisi postural ke depan mendorong terjadinya pertumbuhan pada kondilus mandibula dan sendi temoporomandibular.
  2. Bantalan vestibular, dengan aksinya yaitu mencegah tekanan otot yang merugikan pada gigi-geligi, akan mendorong terjadinya pertumbuhan dari tulang basal rahang, jadi memungkinkan lengkung gigi membesar dan mengurangi susunan gigi yang berjejal.
  3. Bantalan vestibular labial, dengan mengubah posisi otot dan aksinya, bisa mendorong terjadinya pertumbuhan bibir.

Pesawat Frankel sebagai perawat korektor fungsional efektif untuk perawatan maloklusi Angle klas II divisi 1, klas II divisi 2, klas III dan open bite anterior. Perawatan maloklusi menggunakan pesawat Frankel perawatan ini dilakukan pada masa aktif pertumbuhan, terutama pada periode gigi bercampur.4

Senin, 25 Juli 2011

Titik Balik

Mungkin sekarang udah terlalu jauh melangkah. Udah gak bisa bedain lagi mana yang mimpi dan nyata. Hidup udah monoton. Kampus-Mall-Rumah-Praktek. Mungkin udah jenuh sama rutinitas. Padahal beberapa bulan kemaren sempet on fire banget buat kuliah, buat nyelesain semuanya sesegera mungkin.
Sampe tiba-tiba dimusim liburan ini malah galau -.-
Yah karena jenuh tadi, trus tiba-tiba ada sesuatu yang udah gak biasa. Eh jadinya malah mengharapkan "sedikit" perubahan. Hahaha..
Come on, don't expect to much!
Dan beberapa minggu yang lalu sempet merasakan sindrom "butterflyinthestomach". Yah, mungkin I fall to quick. Jadinya hati sama pikiran gak singkron --" si sistem gastrointestinal jadi ngaco juga. Hahaha, efeknya berat saya turun 5 kilo :p
Gimana bisa si hati jatuh, eh si kepala malah bilang "No, No be realistic!"
Kata @poconggg "Saking lamanya jomlo, gue udah hampir lupa gimana rasanya jatuh cinta. Gimana rasanya pedekate, dan gimana rasanya deg-degan ngobrol sama cowok.
People becomes alay, norak, and whatever when they are falling in love. Yap, we are! Setelah sekian lama, akhirnya gue ngerti kenapa orang-orang bisa jadi norak kalo lagi jatuh cinta. Ini emang udah semacam paket yang nggak bisa ditolak.
Dulu, gue suka ngeledekin temen-temen gue yang suka ganti status BBM tiap tiga menit. Pas gue lagi jatuh cinta, entah santet dari mana gue jadi gatel gonta-ganti status juga. Walaupun sekedar nulis nama atau bikin status-status galau gak mutu, gue ngerasa hal itu sangat penting buat dikerjain. Dan entah kenapa gue pingin.."
Hahahah
Yah gitu efek galau, bawaannya pengen ganti status nyari perhatian, padahal norak! Mana gak dipeduliin lagi, hahahhahaa
Umurnya cuma seminggu :)
Makanya mungkin kecepetan jatuh, jadinya tenggelem.
Awalnya sih gak ngerti juga maunya gimana, makanya sempet terjadi perdebatan antara hati dan otak. hahha.. Disatu sisi pengen nyebur, tapi takut tenggelem. Disisi lain ngomong buat apa nyebur, ntar basah. Sampe segitu "kesepiannya" (upsss!) jadinya kecepetan nyebur. HAHHAHAHA.. Dan gue belom bawa pelampung sama baju renang. Somebody, please help me! hahhahaha
Oke sekarang gue belajar buat realistis :p
Cewek itu kan kodratnya buat nunggu, bukan lari. Jadi yah, saya akan melanjutkan penantian saya. Nunggu penyelam yang handal, yang akan segera menyelamatkan saya. Walaupun artinya harus menunggu (lagi)
Dan sekarang "Waiting patiently" Balik lagi ke misi utama : KULIAH.. Dan saya masih punya Mr. Alien dengan semua efek motivatornya itu. Entah ada chemistry apa sampe semua yang terjadi dalam hidup saya itu seringnya dikasih solusi sama dia secara tidak langsung. It means God really love me, by giving me an angle like him as my motivator, hehee :p
Just forget with butterflyinthestomach accident, mungkin sebenernya itu cuma magh yang kambuh :p

Sabtu, 23 Juli 2011

angry (birds)

"Janganlah dalam kemarahanmu engkau berdoa agar Tuhan membalaskan bagimu penderitaan kepada orang yang telah merugikan atau merendahkanmu.

karena engkau berlaku seperti meminta Tuhan melakukan kekasaran kepada ciptaan-Nya.

Tapi, mintalah agar engkau tetap dipelihara dalam kesabaran, dan mintalah agar Tuhan memilihkan perasaan dan sikap yang baik kepada orang yang kau rasa berlaku tidak adil kepadamu"

Selasa, 19 Juli 2011

wajah telaga

izinkan wajahku menjadi wajah telaga
merona saat disulut cinta
menanggis saat kehilangan kata
memerah saat dihinggapi amarah
menggurat saat digores waktu
menanti engkau yang melayang mencari arti hingga dini hari datang.

by Dee (Madre)

Perempuan dan Rahasia

burung tak sempat bertanya
apakah dirinya merdu
apa itu bernyanyi menembus awan
dan mengantar hujan
ia hanya terbang, merajut cinta dengan daun dan musim
hingga semua telinga terjaga oleh kebenaran suaranya.

kupu-kupu tak dapat bertanya
apakah dirinya indah
apa itu yang membentang megah
menggoda hutan untuk menawan cahaya bintang
ia hanya hinggap, merajut cinta dengan embun dan bunga
hingga semua mata terpesona akan kecantikan sayapnya.

bunga tak sanggup bertanya
apakah dirinya wangi
apa itu yang meruap, memenuhi udara dan melahirkan kehidupan
ia hanya tumbuh, merajut cinta dengan liur dan madu
hingga alam raya terselimuti harum dan warna
yang tak pernah diduganya.

seorang laki-laki tak kuasa bertanya
mengapa perempuan ada
siapa itu yang berdiam dalam keanggunan
tanpa perlu mengucap apa-apa
ialah puisi yang merajut cinta dengan bumi dan rahasia
hingga semua jiwa bergetar saat pulang ke pelukannya.

by Dee (Madre)

Kamis, 14 Juli 2011

To live and to love life as a ‘half’ dentist

Koas = kumpulan orang serba salah [true/false?]
pesimisme menjadi seorang dokter gigi di negara Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya masih menganut paham “ngapain ke dokter gigi, kalo gue gak sakit gigi?”..jadi, “Masihkah dokter gigi diperlukan?”


Semua hal pasti ada tantangannya. Pengumpulan ilmu dan ketrampilan menjadi dokter gigi membutuhkan waktu yang sangat panjang, mengeluarkan banyak biaya untuk membeli alat dan bahan yang mahal, mengeluarkan keringat dan berjalan di siang bolong mencari pasien untuk memenuhi tuntutan kasus, membaca buku-buku tebal yang membunuh, serta menghadapi penyakit malas, dan dokter-dokter senior yang merepotkan dan selalu merasa benar. Lika-liku hidup sebagai seorang koas. Setelah semua itu terlewati dan berhasil wisuda sebagai dokter gigi yang membanggakan, kita harus berhadapan dengan masyarakat yang ‘keras kepala’ dan ‘tidak sadar diri’ tentang kondisi rongga mulutnya. Weleh…weleh…sebenarnya dimana letak kesalahannya? Kenapa penderitaan selalu menerpa kehidupan seorang dokter gigi?

If you take all of the problem in your head, then it would never be solved.
You have to start from your own brain and self, to change the way you think about people and duty to be a dentist.

Seorang dokter senior pernah berkata padaku, “Seharusnya profesi dokter ini menjadi pekerjaan sampingan...” Ngerti nggak apa maksudnya kalimat itu?

Yup!! Saat kau memutuskan menjadi seorang dokter, maka kamu sudah harus siap mengabdikan diri dan hidupmu untuk orang lain yang membutuhkan jasamu, bukan untuk mencari uang, tapi untuk menolong tanpa pamrih. Status dokter dengan segala atributnya yang membanggakan, seharusnya hanya menjadi efek samping. Humanity come first.

So, stop complaining and face the world.
Sekolah ini memang butuh waktu lama, banyak biaya, mengeluarkan air mata dan darah, merontokkan rambutmu dan membuatmu berkaca mata tebal, but this is all worthed, it is valuable, it is balancing your life with helping other people.


Everything should be hard, because if it’s not, then it wouldn’t be worthed.


Kita memiliki tugas mengubah pemikiran masyarakat tentang dokter gigi. That’s why we are here, we are needed.
In the near future, hasil semua pengorbanan itu akan terlihat. Akan ada rasa bahagia dan kebanggaan tersendiri, lebih dari mendapatkan status atau uang banyak sebagai dokter. The pure tears of happiness.

You’ll see it.
Just moving on, it wouldn’t be easy but you have to keep walking.

Don’t stop in the middle of nowhere. You’ll catch anything that you wish for.

Senin, 27 Juni 2011

skripsweet

Satu semester ini bener-bener ujian buat kesabaran. Pas baca quote diatas I just believe If God doesn’t answer my prayers, He’s training my patience. Kayak nasib praktikum prostho kemaren, yang Alhamdulillah akhirnya selesai juga, walaupun ntah bagaimana nasibnya.

Dan hari ini pembagian skripsi. Penentuan tema apa buat skripsinya. Gw percaya, God will answer my prayers! Dag dig dug der! Gw cuma berdoa biar dikasih yang terbaek. Tentunya dengan pengeliminasian 2 buah topik dikarenakan latar belakang yang tidak baik, dan Alhamdulillah terkabul.

Percaya dan percaya! OM (Oral Medicine) is the best! walopun agak sedikit ngarep buat BM (Oral Surgery), dan tak pernah menyebut OM buat tema skripsi :p Mungkin Allah punya rencana sendiri buat gw. :D

Perasaan pas pertama dapet, wew! little bit afraid with mrs.x. tapi abis-abisnya lagi gw seneng! Kan dosen-dosen yang laen kayaknya baek-baek aja, ngajarnya juga enak. Bahannya enak. Karena kemaren pas doa gw minta “Semoga dikasih tema yang terbaik, dosennya mudah ditemui, dan bahannya mudah dicari”. Dan dijawablah dengan OM, InsyaAllah gak susah nemuin dokter-dokternya, dan bahannya juga bejibun. Amiin He’s answers my prayes, He’s increasing my faith :)

Lancarkan dan mudahkanlah ya Allah, aku pengen cepet-cepet selesai. Amiin.

Senin, 06 Juni 2011

Dedikasi Untuk Orang Tua Tercinta

Satu malam satu lembar saja!!
Diam & mulailah belajar!!
Bukankah janjimu ingin jadi SARJANA?
Janganlah membuat mereka meneteskan air mata!
Baju toga itu, mengeringkan semua keringat mereka!
Menghapus air mata mereka!
Membayar semua pengorbanan mereka!
Ingat..! Bukan emas & permata sebagai bentuk balas jasa!
Hanya kata - kata sederhana!
SARJANA Saja!!
Lupakah kau waktu mereka mengantarmu ke kota?
Mereka pulang lalu bercerita kepada siapa saja bahwa anak mereka sekarang kuliah dan menjadi calon SARJANA!
Mereka lalu menjual apa pun yang ada!
Mereka Mulai menghemat uang belanja!
Tetap bekerja walaupun HUJAN DAN PANAS! yang mereka rasakan!mencoba tetap tersenyum walaupun hidup dalam kekurangan, kita tak pernah tau, mereka berlari kesana kemari mencari pinjaman saat kita tiba tiba telepon atau sms meminta untuk dikirim. Semua itu demi ANAKNYAyang tercinta.
(DEDIKASI UNTUK AYAH DAN IBU TERCINTA)

from : fuckyeahmahasiswa.tumblr.com

Kamis, 02 Juni 2011

Insya Allah

Every time you feel like you cannot go on
You feel so lost and
That you're so alone
All you see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair n' never loose hope
Cos' Allah is always by your side

(Maher Zein - Inshaallah)

Semester ini bikin remuk badan-hati-dan pikiran.. Totally, sick! Sampe-sampe gw berasa capek bbuat ngeluh. lagian berasa malu, kalo bisanya cuma ngeluh ngeluh dan ngeluh, padahal kan kalo diliat kebawah, gw harus lebiiiiiiiiiiiiiiih banyak bersyukur! wajib!

Then, like always, I believe everything happen for a reason. Pasti dibalik susahnya acc prostho itu akan ada hikmahnya.
Allah always with me, like Maher Zein said, jadi gw harus kuat. Demi tanda tangan yang bermakna itu.. semangat menganasir walaupun ujian di depan mata. Insya Allah semuanya akan baik-baik saja.
Ganbatte! :D

Senin, 30 Mei 2011

so obsessed

Jika kali ini, kalau aku mesti harus menjawab pertanyaan mereka lagi, yang mereka tanyakan lebih dari berkali-kali itu, jawabannya tetap, “Aku tidak tahu.”

Apa ada yang salah dengan system kerja otakku, apa ada sekrup yang tidak beres dihatiku----apapun itu aku.pikir jawabannya sendiri tidak kumengerti.

Tapi, tidak ada yang pernah tahu ‘sedekat’ apa kami sebenarnya. I’m close to him. So much. Melebihi apa yang ada dialur kenyataan sebenarnya.

Didalam dunia yang lain, ketika aku bisa menjadi apa yang aku inginkan. Dia ada, dan hanya dia.

Tidak pernah tahu apakah ini hanya semacam formula jangka pendek tapi kadang melenyapkan ekspektasi lebih baik dibanding sok tahu atau mengklaim aku terobsesi parah pada orang ini. Aku hanya menikmatinya, memimpikannya, dan aku bahagia.

Tidak sampai…. tidak sampai….

Jumat, 20 Mei 2011

Kamu

siapa yang tidak menginginkanmu?

siapa yang tidak pernah memimpikan bisa mendampingimu?

akupun juga.

walaupun aku memilih untuk tidak menunjukkannya.

kupikir kau sudah lelah dengan sanjungan.

karena itulah aku tidak menyanjungmu.

aku lebih memilih menjadi diriku untuk membiarkanmu menilai.

karena hidup kita seringkali di warnai perasaan palsu.

apa yang terlihat kadangkala tidaklah sama dengan apa yang belum terlihat.

aku lebih memilih melihatmu dari apa yang belum terlihat untuk membiarkanku berpikir.

karena hidup kita seringkali di temani ambisi.

apa yang kita pikir kita rasakan kadangkala tidak sama dengan apa yang sebenarnya terjadi dalam hati.

benar, bahwa aku mengagumimu.

benar, bahwa aku terus mengikuti kabar tentangmu.

dan itu menjadikanku lebih mengenal diriku.

aku mengenal diriku melalui dirimu..


by: kak Arya

Rabu, 18 Mei 2011

Jiwa-Jiwa yang patah

Mungkin ada secuil kebahagiaan ketika kehampaan setia kucacah di ujung luka yang belum mengering. Hampa yang mengendus nelangsa dan selalu berakhir dalam genangan kecewa yang memuja sia-sia. Mengais pilunya hati tanpa tahu ke mana mesti mencari.

Tergopoh dibilas sedu sedan tangis yang ingin segera kubasuh dengan senyum merona. Melibas pahit yang kautinggalkan, menelaah hati baru yang mungkin datang menjelang.

Siapa tahu di suatu masa, kutemukan setitik cinta bersemi tanpa tanda tanya. Datang dengan lugunya, menawarkan terang dibalik gelap yang mendekapku dalam titik hitam yang memanjang.

Setidaknya aku masih punya mimpi yang coba kuwujudkan dalam damba, meski hanya menempias pada getar ilusi belaka.

Semoga....

----

Seperti menikam diri sendiri tanpa sakit menjerit. Kutelan pedih karena mencintai dirimu yang hanya meninggalkan serpihan lara. Kaupagutkan hatimu pada orang lain ketika kata setia kujaga di atas pengharapan satu-satunya. Tiada ingin kuakhirkan jejak cintaku selain kepadamu. Tapi kini segalanya telah cukup. Selama ini kau hanya memberiku mimpi belaka, lain tidak. Aku pergi karena terlalu mencintaimu, itulah akhirnya. Biarlah rasa kupendam mati. Dan jangan kau pernah bertanya meski ada ruang untuk kembali. Aku yang memulakan, aku juga yang harus meniadakan. Dari tiada menjadi ada, dari ada menjadi tiada. Meski jerit sakitku tak berbuah tangis, jiwaku merapal duka yang meraja di atas bahagiamu.

Selamat tinggal!

Moammar Emka


Then, if only meaning of goodbye as easy as saying goodbye.

Sayangnya setelah bertahun-tahun pun masih terasa miris..

Minggu, 15 Mei 2011

Omong Kosong: Masuk sekolah Kedokteran, masa depan dijamin mapan

Setiap tahunnya sekitar bulan Maret sampai dengan Agustus adalah masa dimana calon lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat menentukan arah tujuan hidupnya, kemanakah saya setelah lulus SMA?. Kerjakah? Kalau kerja saya kerja dimana?, Nikahkah? Kalau nikah saya nikah dengan siapa?, atau Kuliahkah? Tapi kalau kuliah saya kuliah dimana? Itulah yang saya dan teman-teman saya rasakan ketika hendak ‘melepas’ seragam kebanggaan para ABG yakni seragam putih abu-abu.

Masa-masa seperti inilah adalah masa yang perlu dilakukan bimbingan dan pendekatan khusus, tentunya bagi mereka yang merasa kebingungan kemana saya harus melangkah? Jangan sampai salah kaprah atau salah pilih jalan hidup sebab masa ini adalah masa yang menentukan nasib seseorang dan nasib bangsa ini kedepannya. Orang tua, Guru, dan teman dekat merupakan sumber referensi yang sangat mereka harapkan, jadi ketiga peran inilah yang harus sebijak mungkin memberikan referensi (bukan memaksakan) apa yang cocok untuk mereka pilih.

Untuk urusan kerja dan nikah mungkin seseorang juga bisa menentukannya sendiri-sendiri sesuai pilihan hati mereka, tapi yang paling krusial adalah membimbing dan mengarahkan mereka ketika mereka akan memilih kuliah (dimana atau jurusan apa saya harus kuliah?) ini yang membuat mereka bingung dan perlu kita ketahui bersama, bahwa kebingungan yang tanpa bimbingan tersebut akan membuat seseorang salah memilih jurusan salah memilih tempat mereka kuliah, dan akhirnya ketika mereka sudah kuliah di suatu tempat, katakanlah tempat “X” mereka akan menyadari bahwa tempat “X” ini bukanlah tempat kuliah yang cocok untuk mereka, dan permasalahan tidak akan berhenti sampai disana, permasalahan seperti itu biasanya akan mengikuti pada masa-masa kuliah terutama semester-semester awal, terkadang mahasiswa yang salah memilih jurusan tersebut akan mengalami hambatan misalnya saja hambatan secara akedemis, nilai-nilai akademis yang akan ia peroleh pastinya tidak akan seperti yang diharapakan sebab secara psikologis orang yang belajar akan sesuatu hal yang mana hal tersebut adalah hal yang tidak disenangi maka minat seseorang untuk mempelajarinya itu akan kecil sekali (low motivation) berbeda dengan orang yang menyenangi sesulit apapun mata kuliahnya atau sesulit apapu yang mereka pelajari, pasti mereka semangat dalam mempelajari sebab bagi mereka saat mempelajarinya serasa bermain dan menyenangkan.

Maka dari itu dalam memilih program studi/jurusan kuliah, sangat disarankan bagi siswa yang hendak melanjutkan ke perguruan tinggi pilihlah program studi/jurusan yang sesuai dengan potensi minat dan bakat anda, hal ini bisa dikonsultasikan dengan Guru BK misalnya ataupun Psikolog karena mereka biasanya lebih mengerti. Hal yang perlu diwaspadai dalam memilih jurusan kuliah adalah paradigma sepit atau paradigma kuno yang mengatakan “pilih kuliah yang masa depannya cemerlang terutama dari segi finansial atau pendapatan” memang pendapat ini tidak ada salahnya karena kita belajar atau kita kuliah toh ujung-ujungnya kita untuk mencari penghasilan. Tapi perlu kita ketahui bahwa orang sukses bukan karena profesinya akan tetapi karena dirinya sendiri, sangat percuma misalnya kita menjadi seorang guru dengan gaji Rp. 5.000.000/bulan akan tetapi kita hanya sebatas nama jadi guru tapi kita tidak mampu membuat murid cerdas, tidak sedikit sekarang orang yang jadi guru tapi berbicara di depan kelas saja GGM (gemetar, gugup, malu) mau mengerti bagaimana murid-muridnya? mau dibawa kemana masa depan pendidikan Indonesia?. Meskipun gajinya Rp. 5.000.000/bulan percuma karena guru yang sukses bukanlah guru yang kaya dengan gaji-gajinya, akan tetapi guru sukses adalah guru yang bisa menjadi pelita dalam kegelapan bagi murid-muridnya atau guru yang bisa menjadi embun penyejuk disaat murid-muridnya kehausan.

Satu lagi paradigma yang kuno, yaitu anggapan bahwa ketika seseorang masuk Fakultas Kedokteran/Fakultas Kedokteran Gigi dijamin masa depannya akan cemerlang (dari segi finansialnya). hahahahaha…. ijinkanlah saya tertawa sebelum saya meneruskan membahas masalah ini dan silahkan anda juga tertawa mendengar paradigma kuno seperti ini! Entah mengapa saat ini Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi seperti menjadi fakultas impian banyak orang calon mahasiswa maupun orang tuanya, ya mungkin saja karena paradigma kuno tersebutlah yang menjadi alasannya. Menurut penuturan dr. Iqbal Mochtar, MPH. (2009) dalam bukunya yang berjudul “Dokter Juga Manusia” mengemukakan bahwa sebuai survei menunjukan lebih dari sepertiga anak-anak dan remaja bercita-cita menjadi dokter. Banyak rumor yang mengatakan Universitas “X” ada jalur khususnya masuk FK/FKG dijamin masuk asal mampu bayar Rp. 500 juta, akibat pemberitaan buruk seperti inilah yang menyebabkan orang tua dari mereka yang rela menggadaikan atau menjual apapun, bahkan sampai meghalalkan segala cara demi memasukan anaknya ke sekolah kedokteran.

Saya heran sekali uang ratusan juta direlakan begitu saja, dengan harapan anaknya jadi dokter dan setelah setelah jadi dokter anaknya bisa jadi kaya, dalam arti uang ratusan juta yang dulu pas masuk sekolah kedokteran dapat kembali lagi. Omong kosong!!!! Saya tegaskan kalau masuk sekolah kedokteran masa depan dijamin mapan, bayangkan saja ketika orang tua ngasih duit ratusan juta buat sekolah anaknya itu mereka harus menunggu 5-6 Tahun lagi untuk melihat anaknya jadi dokter itupun kalau anaknya rajin, ya kalau anaknya biasa-biasa saja kapan lulusnya?? Terus apakah ketika lulus jadi dokter akan langsung kaya? Sekali lagi Omong kosong!!! Kalau ada yang mengatakan lulus langsung kaya. Seorang dokter/dokter gigi baru (fresh graduate)jangankan untuk mendapatkan kembali uang ratusan juta untuk modal praktek membeli alat ini itu saja perlu lagi uang yang tak sedikit, misalnya saja untuk membuka praktek dokter gigi standarnya harus memiliki kursi gigi(dental chair) itu harganya saja sekitar 10 juta keatas. Dan untuk mendapat ratusan juta itu perlu mendapatkan pasien yang banyak, kemudian untuk dapat pasien yang banyak sungguh tidak mudah dan takan bisa dalam waktu yang cepat, perlu adanya kepercayaan nah meraih kepercayaan saja susahnya minta ampun karena pasien sekarang lebih kritis. Jadi kapan uang yang ratusan juta itu kembali?

Menurut saran saya, sebaiknya anda tidak melihat profesi dokter/dokter gigi hanya dari satu perspektif saja, mungkin yang anda lihat adalah sisi kehidupan para Dokter senior yang sudah berkerja dan mengabdi puluhan tahun, tentunya sudah punya nama, dan memang itu hal yang sangat wajar dari segi finansial dikategorikan mapan. Disisi lain yang perlu anda lihat adalah tidak sedikit dokter yang mengalami keadaan finansial yang memprihatinkan, hal ini sangat memungkinkan akan menjadi beban mental dan menciptakan paradigma sempit misalnya saja “Orang tua saya telah menyekolahkan saya beratus-ratus juta, jumlah pasien di klinik pribadi saya banyak tapi mengapa pendapatan saya kecil? Apakah saya harus menaikan tarif?” tidak sedikit dokter ataupun dokter gigi yang sekarang ini mempunyai pola pikir seperti itu, disaat rakyat kecil menjerit kesakitan karena tak mampu untuk berobat para dokter yang notabene adalah pelayan masyarakat, malah dengan gampangnya menaikan tarif pengobatan pasien. Semua ini terjadi akibat paradigma awalnya yang salah ketika ia hendak masuk sekolah Kedokteran yang menganggap jadi dokter pasti kaya dan uang ratusan juta itupun akan kembali lagi setelah praktik, sehingga dalam pola pikirnya sudah tertanam bagaimana caranya uang itu kembali kembali, kembali, dan kembali sehingga saya menjadi kaya, kaya, kaya, dan kaya.

Sejatinya profesi dokter baik itu dokter umum maupun dokter gigi bahkan dokter spesialis sekalipun adalah berfungsi sebagai pengabdi serta pelayan masyarakat, toh kalau ada dokter dapat imbalan, kemudian menjadi kaya secara finansial, hendaknya itu disikapi sebagai timbal balik dari kerja dokter yang telah membantu pasien mencapai kesembuhan, seperti yang tertuang dalam sumpah dokter yang berbunyi “Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan”, dan perlu anda ketahui di sumpah dokter tidak ada bunyi “Saya akan bekerja untuk mendapatkan keuntungan”.

Berbeda dengan pembisnis, kalau pembisnis sudah jelas orientasi mereka adalah mendapat keuntungan. Dan memang benar kalau pembisnis sukses adalah pembisnis yang mendapat keuntungan besar, terus guru yang sukses seperti yang tadi saya katakan adalah guru yang bisa mengajari muridnya dengan baik sehingga muridnya pintar bukan guru yang kaya raya, nah begitupun dokter yang sukses adalah dokter yang dapat membantu pasieunnya mencapai kesembuhan bukan dokter yang kaya raya.

Jadi kalau orientasi anda kaya raya jangan masuk ke sekolah Kedokteran, masuk saja ke jurusan pembisnis atau langsung saja investasikan uang ratusan juta anda untuk berbisnis tanpa harus menunggu lama 5-6 tahun, tanpa menunggu jadi dokter uang ratusan juta tersebut akan berkembang. Dan bagi anda termasuk saya sendiri yang sudah masuk di sekolah Kedokteran atau anda yang sudah jadi dokter, bukannya anda tidak boleh kaya! Kita semua harus kaya, kita semua punya tanggung jawab untuk kita menafkahi sekarang atau nanti. Tapi kita yang akan atau sudah menjadi dokter orientasi kita tetap untuk pengabdian, jangan takut miskin dengan niat mengabdi, justru dengan kerja kita yang tulus biasanya kerjanya akan semakin baik, dan semakin baik anda bekerja semakin banyak pasien yang anda bantu, maka masalah finansial akan datang sendiri tidak usah kita kejar, bahkan dengan kerja tulus dan kerja baik kita biarkan uang mengejar kita.

Masih teringat jelas ketika semester awal saya mengikuti perkuliahan di Kedokteran Gigi, topik kuliahnya adalah pelayanan prima dan yang menjadi narasumbernya adalah salah satu dosen/dokter senior yakni dr. Mambodyanto Sumoprawiro, SH., MMR. dan memang secara finansial beliau dikategorikan sebagai orang yang mapan. Saya sangat terinspirasi sekali mendengar ceritanya, dokter senior yang merupakan mantan direktur Rumah Sakit Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto ini menegaskan “Ketika awal-awal saya menjadi dokter banyak sekali kasus-kasus yang saya tangani dan setelah saya tangani sang pasien mengeluhkan tidak ada biaya, bukan menjadi masalah bagi saya sebab niat saya adalah menolong. Luar biasa ternyata meskipun banyak pasien yang berobat gratis kepada saya, tetapi saya sekarang tidak bangkrut, justru sebaliknya saya mempunyai sodara dimana-mana”. Semoga anda juga terinspirasi dengan kisah yang dialami beliau.

Rangkuman dari permasalahan kali ini yang saya bahas, sangat omong kosong sekali kalau jadi dokter itu dijamin mapan! Karena mapan atau tidaknya seseorang bukan ditentukan dari profesinya, melainkan dari seseorangnya itu sendiri. lebih baik kita berprofesi dan berpenghasilan biasa-biasa saja artinya mencukupi, akan tetapi kita menguasai serta mencintai profesi kita itu dan hasilnya pun akan maksimal. Daripada memaksakan bekerja pada bidang yang tidak kita kuasai, tidak kita cintai. Pepatah mengatakan “Lebih baik menjadi sebutir intan diantara kumpulan pasir, daripada menjadi batu sungai diantara tumpukan emas”

from : http://kamarkosan.wordpress.com/2011/05/08/omong-kosong-masuk-sekolah-kedokteran-masa-depan-dijamin-mapan/#more-636

Sabtu, 14 Mei 2011

Kepada Kamu, Cinta yang Terlupa

Begitu cepat malam beringsut. Anganku ingin menjemput bayangmu ketika pagi turun dengan tetes embunnya. Aku terisap pada wajahmu yang meninggalkan wangi disetiap waktu. Selalu saja begitu. Sepertinya aku memang tak bisa menyingkirkan kesetiaanku. Mencintaimu dengan napas terengah dan kepala tengadah menghimpun doa:

“Tuhan, aku selalu ingin menghabiskan setiap detik bersamanya”

Siapa lagi kalau bukan engkau, yang di mataku tak pernah basi. Seperti pagi yang selalu memberikan benderang untuk bumi. Setelah malam membabi buta menenggelamkannya dalam gelap.

Setelah semua makin jelas di mataku, aku juga belum beranjak pegi. Meski mungkin tidak sedahsyat awalnya, kaki belum juga surut mengharapmu.Apakah ini sebuah kebodohan? Barangkali, iya. Tapi peduli apa? Bisa mencintaimu sudah cukup bagiku. Kalaupun penantianku harus terlunta-lunta, dan akhirnya tak juga menemui titik muaranya, biarlah itu aku anggap sebagai batu ujian yang harus aku lewati. Tak penting apakah aku lulus atau diam di tempat. Yang pasti, aku telah melakukan apa yang seharusnya, bukan apa yang aku reka-reka.

Mungkin aku ini memang bodoh. Menunggu cinta semu dengan damba seribu dan dibalut kesendirian. Setiap waktu yang berlalu adalah bait-bait kesendirian dan penantian yang terus melilit.

“Aku akan selalu kembali untuk mendamba cintamu,” ucapku lirih dalam hati.

kalau boleh diibaratkan, aku seperti:

“Menggembara begitu jauh, dari timur ke barat. Seribu batu terlampaui. Kakiku menjejak jagad raya milik Tuhan; lautannya, tanah lumpurnya, permukaan curamnya, dan juga barisan bukit terjal untuk mencari dirimu…”

“Cintaku sama seperti tumbuhan dalam kayu. Cintaku seperti batu kekal,” yakinku.

Kalau sampai hari ini aku masih juga berharap kau akan datang dengan cintamu untukku, itu semua karena aku memang masih menunggumu. Ini di luar batas logika, atau malah di luar batas nalar biasa. Tapi biar saja, aku melakukannya sampai kaki dan hatiku benar-benar tak mau lagi berpihak.

“Detak yang menjepit detik. Ketuk yang mematuk hampa. Bergulat tiada, mengalir air mata dan melebur dalam duka. Tangis ini karena tak kuasa, tangis ini jadi pertanda. Ada cinta yang tak terlupa.”


- Moammar Emka

Senin, 09 Mei 2011

Ludwig Angina


1. Definisi

Ludwig's angina, dikenal sebagai ludovici angina, adalah, penyakit selulitis serius dan berpotensi mengancam nyawa. Penyakit ini menginfeksi jaringan ikat dasar mulut, biasanya terjadi pada orang dewasa bersamaan dengan infeksi pada gigi. Ludwig’s angina pertama kali ditemukan dokter dari Jerman, Wilhelm Friedrich von Ludwig pada tahun 1836. Penyakit ini juga dikenal sebagai "Angina Maligna" dan "Morbus Strangularis".

Kata "angina" berasal dari bahasa Yunani kata ankhon , yang berarti "mencekik", maka dalam hal ini, mengacu pada perasaan mencekik, bukan rasa nyeri dada seperti angina perctoris, meskipun mungkin dapat menyebabkan rasa sakit pada dada pada jika infeksi Ludwig’s angina menyebar ke ruang retrosternal.1

Ludwig’s angina ditandai dengan keterlibatan bilateral ruang submandibularis dan sublingualis, serta ruang submentalis.2 Kondisi ini jarang terjadi pada anak-anak.3


2. Etiologi1,2

Penyebabnya biasa akibat infeksi bakteri, terutama bakteri streptococcus. Tapi, sejak munculnya antibiotik, Ludwig’s angina telah menjadi penyakit langka. Penyebab paling sering dari penyakit ini adalah infeksi pada periapikal atau periodontal gigi geligi rahang bawah (seperti abses gigi).

Pada kebanyakan kasus terjadi karena infeksi pada gigi molar ketiga mandibula atau dari perikoronitis , yang merupakan infeksi pada gusi sekitar gigi molar ketiga mandibula yang erupsi sebagian. Dan biasanya meluas pada pasien yang immunokompromis.

Ludwig's angina dapat juga dikaitkan dengan tindikan pada daerah frenulum lingualis.

3. Gambaran Klinis2

Penderita Ludwig’s angina mengalami kesulitan berat dalam menelan,berbicara dan bernafas, hipersalivasi, malaise, dan demam tinggi.

Terjadi pembengkakan pada leher, bilateral ruang submandibularis dan pada keadaan parah ruang submentalis juga terlibat. Penderita juga merasa sakit dalam durasi yang lama, tanpa fluktuasi yang jelas karena nanah yang terlokalisasi jauh di dalam jaringan sublingualis. Hal ini menyebabkan edema yang menyakitkan pada dasar mulut dan lidah. Sepertiga lidah terangkat ke langit-langit, sedangkan bagian anteriornya keluar mulut, sehingga terjadi pembengkakan epiglotis posterior, dan mengakibatkan gangguan pada

saluran napas.

1. Penatalaksanaan

Pemeriksaan leher dan kepala menunjukkan kemerahan dan pembengkakan pada leher atas, bawah dagu. Pembengkakan dapat mencapai dasar mulut. Lidah bisa bengkak atau keluar dari tempatnya.

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan CT scan pada leher dan foto radiografi. Pemeriksaan kultur cairan dari jaringan akan menunjukkan adanya bakteri.3

Types of tooth crowns

Gold vs. porcelain dental crowns

What type of dental crown ("tooth cap") should you have made?

Dental crowns (also known as "dental caps" or "tooth caps") can be made from metal (gold or other metal alloys), ceramic materials (such as porcelain), or a combination of both. The information on this page explains some of the advantages and disadvantages of each of these various types of dental crowns, but in general you should rely on your dentist's judgment and advice as to which of these types of crowns would be most appropriate for your situation.

All metal dental crowns. / "Gold" dental crowns

A gold dental crown.Some dental crowns are made entirely of metal. The classic metal dental crown is one made of gold, or more precisely a gold alloy. Over the decades a variety of different metal alloys have been used in making dental crowns. Some of these metals are silver in color rather than yellow like gold.

Having a gold dental crown made can be an excellent choice. Here are some reasons why:

  1. Because of its physical properties, dentists find gold to be a very workable metal. This characteristic helps a dentist to be able to achieve a very precise fit with the crown.
  2. Since they are metal through and through, gold crowns withstand biting and chewing forces well. They will not chip. It would be uncharacteristic for a gold crown to break. Of all of the types of dental crowns, gold crowns probably have the greatest potential for lasting the longest.
  3. Although they are very strong, the wear rate of a gold crown is about the same as tooth enamel. This means that a gold dental crown won't create excessive wear on the teeth it opposes (the teeth it bites against).

Metal dental crowns are usually placed on those teeth that are not overly visible when a person smiles (i.e., molars). If you are considering a gold crown take our advice on this point, before you give your dentist the go ahead on making the crown check with your spouse first. They're the one who will be looking at your smile and your new dental crown the most.

Dental crowns that will show prominently when you smile are usually made of porcelain (dental ceramic) or else will have a veneer of porcelain on their surface (i.e., porcelain-fused-to-metal crowns), so they have a white color like the rest of your teeth.

Full-porcelain dental crowns

Some dental crowns are fabricated in a manner where their full thickness is porcelain (dental ceramic). These crowns can possess a translucency that makes them the most cosmetically pleasing of all of the different types of dental crowns.

Although they can be very life like in appearance, the overall strength of all-porcelain dental crowns is less than other types of crowns. While they can be a good choice for front teeth, due to the hefty chewing and biting forces that humans can generate, all-porcelain dental crowns may not be the best choice for back teeth. Your dentist's judgement will be required on this point.

Porcelain-fused-to-metal dental crowns

A porcelain-fused-to-metal dental crown.Porcelain-fused-to-metal dental crowns are somewhat of a hybrid between metal crowns and porcelain crowns. When they are made the dental technician first makes a shell of metal that fits over the tooth. A veneering of porcelain is then fused over this metal (in a high heat oven), giving the crown a white tooth-like appearance. Depending on the requirements of your situation, these crowns are sometimes made where the porcelain veneer only covers those aspects of the crown that is readily visible (meaning the other portions of the crown have a metal surface). In other cases these crowns are pretty much fully surfaced with porcelain.

Porcelain-fused-to-metal dental crowns can be a good choice for either front or back teeth. These crowns are strong enough to withstand heavy biting pressures and at the same time can have an excellent cosmetic appearance. There are some disadvantages associated with porcelain-fused-to-metal crowns however (which no doubt your dentist will try to minimize as much as is possible). They are:

  1. While the cosmetic appearance of these crowns can be excellent, they often are not as pleasing aesthetically as all-porcelain dental crowns.
  2. The crown's porcelain can chip or break off.
  3. The porcelain surface of the crown can create wear (sometimes this wear is significant) on those teeth that it bites against.

    Gum recession allows the dark edge the dental crown to show.
  4. The metal that lies underneath a crown's porcelain layer can sometimes be visualized as a dark line found right at the crown's edge. A dentist will usually try to position this dark edge just underneath the tooth's gum line but if a person's gums recede this dark line can show, thus spoiling the crown's appearance.

Sumber

www.animated-teeth.com