Senin, 25 Juli 2011

Titik Balik

Mungkin sekarang udah terlalu jauh melangkah. Udah gak bisa bedain lagi mana yang mimpi dan nyata. Hidup udah monoton. Kampus-Mall-Rumah-Praktek. Mungkin udah jenuh sama rutinitas. Padahal beberapa bulan kemaren sempet on fire banget buat kuliah, buat nyelesain semuanya sesegera mungkin.
Sampe tiba-tiba dimusim liburan ini malah galau -.-
Yah karena jenuh tadi, trus tiba-tiba ada sesuatu yang udah gak biasa. Eh jadinya malah mengharapkan "sedikit" perubahan. Hahaha..
Come on, don't expect to much!
Dan beberapa minggu yang lalu sempet merasakan sindrom "butterflyinthestomach". Yah, mungkin I fall to quick. Jadinya hati sama pikiran gak singkron --" si sistem gastrointestinal jadi ngaco juga. Hahaha, efeknya berat saya turun 5 kilo :p
Gimana bisa si hati jatuh, eh si kepala malah bilang "No, No be realistic!"
Kata @poconggg "Saking lamanya jomlo, gue udah hampir lupa gimana rasanya jatuh cinta. Gimana rasanya pedekate, dan gimana rasanya deg-degan ngobrol sama cowok.
People becomes alay, norak, and whatever when they are falling in love. Yap, we are! Setelah sekian lama, akhirnya gue ngerti kenapa orang-orang bisa jadi norak kalo lagi jatuh cinta. Ini emang udah semacam paket yang nggak bisa ditolak.
Dulu, gue suka ngeledekin temen-temen gue yang suka ganti status BBM tiap tiga menit. Pas gue lagi jatuh cinta, entah santet dari mana gue jadi gatel gonta-ganti status juga. Walaupun sekedar nulis nama atau bikin status-status galau gak mutu, gue ngerasa hal itu sangat penting buat dikerjain. Dan entah kenapa gue pingin.."
Hahahah
Yah gitu efek galau, bawaannya pengen ganti status nyari perhatian, padahal norak! Mana gak dipeduliin lagi, hahahhahaa
Umurnya cuma seminggu :)
Makanya mungkin kecepetan jatuh, jadinya tenggelem.
Awalnya sih gak ngerti juga maunya gimana, makanya sempet terjadi perdebatan antara hati dan otak. hahha.. Disatu sisi pengen nyebur, tapi takut tenggelem. Disisi lain ngomong buat apa nyebur, ntar basah. Sampe segitu "kesepiannya" (upsss!) jadinya kecepetan nyebur. HAHHAHAHA.. Dan gue belom bawa pelampung sama baju renang. Somebody, please help me! hahhahaha
Oke sekarang gue belajar buat realistis :p
Cewek itu kan kodratnya buat nunggu, bukan lari. Jadi yah, saya akan melanjutkan penantian saya. Nunggu penyelam yang handal, yang akan segera menyelamatkan saya. Walaupun artinya harus menunggu (lagi)
Dan sekarang "Waiting patiently" Balik lagi ke misi utama : KULIAH.. Dan saya masih punya Mr. Alien dengan semua efek motivatornya itu. Entah ada chemistry apa sampe semua yang terjadi dalam hidup saya itu seringnya dikasih solusi sama dia secara tidak langsung. It means God really love me, by giving me an angle like him as my motivator, hehee :p
Just forget with butterflyinthestomach accident, mungkin sebenernya itu cuma magh yang kambuh :p

Sabtu, 23 Juli 2011

angry (birds)

"Janganlah dalam kemarahanmu engkau berdoa agar Tuhan membalaskan bagimu penderitaan kepada orang yang telah merugikan atau merendahkanmu.

karena engkau berlaku seperti meminta Tuhan melakukan kekasaran kepada ciptaan-Nya.

Tapi, mintalah agar engkau tetap dipelihara dalam kesabaran, dan mintalah agar Tuhan memilihkan perasaan dan sikap yang baik kepada orang yang kau rasa berlaku tidak adil kepadamu"

Selasa, 19 Juli 2011

wajah telaga

izinkan wajahku menjadi wajah telaga
merona saat disulut cinta
menanggis saat kehilangan kata
memerah saat dihinggapi amarah
menggurat saat digores waktu
menanti engkau yang melayang mencari arti hingga dini hari datang.

by Dee (Madre)

Perempuan dan Rahasia

burung tak sempat bertanya
apakah dirinya merdu
apa itu bernyanyi menembus awan
dan mengantar hujan
ia hanya terbang, merajut cinta dengan daun dan musim
hingga semua telinga terjaga oleh kebenaran suaranya.

kupu-kupu tak dapat bertanya
apakah dirinya indah
apa itu yang membentang megah
menggoda hutan untuk menawan cahaya bintang
ia hanya hinggap, merajut cinta dengan embun dan bunga
hingga semua mata terpesona akan kecantikan sayapnya.

bunga tak sanggup bertanya
apakah dirinya wangi
apa itu yang meruap, memenuhi udara dan melahirkan kehidupan
ia hanya tumbuh, merajut cinta dengan liur dan madu
hingga alam raya terselimuti harum dan warna
yang tak pernah diduganya.

seorang laki-laki tak kuasa bertanya
mengapa perempuan ada
siapa itu yang berdiam dalam keanggunan
tanpa perlu mengucap apa-apa
ialah puisi yang merajut cinta dengan bumi dan rahasia
hingga semua jiwa bergetar saat pulang ke pelukannya.

by Dee (Madre)

Kamis, 14 Juli 2011

To live and to love life as a ‘half’ dentist

Koas = kumpulan orang serba salah [true/false?]
pesimisme menjadi seorang dokter gigi di negara Indonesia yang sebagian besar masyarakatnya masih menganut paham “ngapain ke dokter gigi, kalo gue gak sakit gigi?”..jadi, “Masihkah dokter gigi diperlukan?”


Semua hal pasti ada tantangannya. Pengumpulan ilmu dan ketrampilan menjadi dokter gigi membutuhkan waktu yang sangat panjang, mengeluarkan banyak biaya untuk membeli alat dan bahan yang mahal, mengeluarkan keringat dan berjalan di siang bolong mencari pasien untuk memenuhi tuntutan kasus, membaca buku-buku tebal yang membunuh, serta menghadapi penyakit malas, dan dokter-dokter senior yang merepotkan dan selalu merasa benar. Lika-liku hidup sebagai seorang koas. Setelah semua itu terlewati dan berhasil wisuda sebagai dokter gigi yang membanggakan, kita harus berhadapan dengan masyarakat yang ‘keras kepala’ dan ‘tidak sadar diri’ tentang kondisi rongga mulutnya. Weleh…weleh…sebenarnya dimana letak kesalahannya? Kenapa penderitaan selalu menerpa kehidupan seorang dokter gigi?

If you take all of the problem in your head, then it would never be solved.
You have to start from your own brain and self, to change the way you think about people and duty to be a dentist.

Seorang dokter senior pernah berkata padaku, “Seharusnya profesi dokter ini menjadi pekerjaan sampingan...” Ngerti nggak apa maksudnya kalimat itu?

Yup!! Saat kau memutuskan menjadi seorang dokter, maka kamu sudah harus siap mengabdikan diri dan hidupmu untuk orang lain yang membutuhkan jasamu, bukan untuk mencari uang, tapi untuk menolong tanpa pamrih. Status dokter dengan segala atributnya yang membanggakan, seharusnya hanya menjadi efek samping. Humanity come first.

So, stop complaining and face the world.
Sekolah ini memang butuh waktu lama, banyak biaya, mengeluarkan air mata dan darah, merontokkan rambutmu dan membuatmu berkaca mata tebal, but this is all worthed, it is valuable, it is balancing your life with helping other people.


Everything should be hard, because if it’s not, then it wouldn’t be worthed.


Kita memiliki tugas mengubah pemikiran masyarakat tentang dokter gigi. That’s why we are here, we are needed.
In the near future, hasil semua pengorbanan itu akan terlihat. Akan ada rasa bahagia dan kebanggaan tersendiri, lebih dari mendapatkan status atau uang banyak sebagai dokter. The pure tears of happiness.

You’ll see it.
Just moving on, it wouldn’t be easy but you have to keep walking.

Don’t stop in the middle of nowhere. You’ll catch anything that you wish for.