Pesawat fungsional Frankel, kadang disebut juga dengan “pesawat Frankel” ditemukan pertama kali oleh Dr. Rolf Frankel dari Zwickau, Jerman Timur tahun 1966 sebagai alternatif pesawat aktivator. Pesawat ini menggunakan prinsip gabungan dari pesawat Andersen maupun oral screen.
Prinsip dasar kerja pesawat ini adalah rahang dan prosesus dento-alveolar kemungkinan akan mengalami deposisi tulang dan resorpsi selama periode pertumbuhan. Selain itu, jumlah dan arah deposisi tulang tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan tekanan rahang dan prosesus alveolar karena postur dan aktivitas lidah, bibir, dan pipi. Oleh karena itu, korektor berfungsi untuk memodifikasi posisi jaringan lunak dan aktivitasnya sehingga mempengaruhi jumlah dan arah deposisi tulang yang terjadi pada kompleks dento-alveolar.
Pesawat Frankel adalah lapisan yang terletak pada vestibulum mulut dan tidak berkontak dengan seluruh sistem dento-alveolar yang belum bertumbuh. Elemen kawat akan menghubungkan pelindung lateral dengan lapisan bibir dan juga berfungsi sebagai pedoman, stabilisasi dan faktor pencetus refleks.
Konfigurasi dan struktur tulang-tulang gnatik pendukung gigi sangat mudah terpengaruh oleh faktor mekanis dari lingkungan yang memiliki efek memodifikasi daerah pertumbuhan dan mendorong pembentukan struktur pendukung. Modifikasi mekanis dan aktivasi daerah pertumbuhan ini disebabkan oleh empat tipe faktor berikut:
1. Faktor mekanis yang berhubungan dengan perkembangan, misalnya pengaruh perubahan besar dan bentuk tulang-tulang dan jaringan lunak yang berhubungan dengan pertumbuhan.
2. Faktor mekanis yang bersifat fungsional, misalnya pengaruh fungsi fisik seperti penutupan mulut, pengunyahan, penelanan, pernafasan, dan lain sebagainya.
3. Potensi mekanis dari tekanan atmosfer yang bekerja pada masa jaringan lunak juga berperan pada daerah gnatik.
4. Potensi gaya gravitasi yang berpengaruh terutama pada lidah dan mandibula.
Oleh karena itu, tujuan utama terapi ortodonti adalah untuk mendiagnosa dan menghilangkan potensi ketidaknormalan mekanis pada jaringan lunak.
Terapi faktor mekanis dan pengaruhnya pada morfogenesis dan konfigurasi tulang gnatik, tidak boleh diinterpretasikan hanya bersifat fungsional saja. Fungsi neuromotor dari pernafasan, penelan, dan pencernaan tidak bersifat bawaan, seperti fungsi motoris, tetapi bersifat kongenital, herediter, dan perkembangan fisik individual karena dipengaruhi lingkungan. Dengan prinsip “edukasi rahang yang tepat”, objek ortodonti terpenting adalah menormalkan lingkungan rahang. Hal ini yang melatarbelakangi perbaikan jaringan lunak dengan pesawat fungsional. Tindakan teraupetik harus diarahkan untuk menghilangkan tanda-tanda atipikal pada penutupan mulut dan kebiasaan, terutama fungsi otot perioral yang tidak normal selama penelaan.
Pesawat Frankel bisa mengaplikasikan tekanan pada gigi-geligi dan otot-otot mastikasi. Pesawat ini bekerja dalam tiga cara berlainan, yaitu:
- Posisi postural ke depan mendorong terjadinya pertumbuhan pada kondilus mandibula dan sendi temoporomandibular.
- Bantalan vestibular, dengan aksinya yaitu mencegah tekanan otot yang merugikan pada gigi-geligi, akan mendorong terjadinya pertumbuhan dari tulang basal rahang, jadi memungkinkan lengkung gigi membesar dan mengurangi susunan gigi yang berjejal.
- Bantalan vestibular labial, dengan mengubah posisi otot dan aksinya, bisa mendorong terjadinya pertumbuhan bibir.
Pesawat Frankel sebagai perawat korektor fungsional efektif untuk perawatan maloklusi Angle klas II divisi 1, klas II divisi 2, klas III dan open bite anterior. Perawatan maloklusi menggunakan pesawat Frankel perawatan ini dilakukan pada masa aktif pertumbuhan, terutama pada periode gigi bercampur.4